I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Spesimen adalah contoh binatang/tumbuhan/mikroba utuh (misal serangga, ikan), bagian dari tubuh binatang/tumbuhan (misal tengkorak mamalia, tulang burung, daun yang diserang hama, bunga) atau organ (hati, pucuk akar serabut) atau darah (untuk material DNA) yang dikumpulkan dan disimpan untuk jangka waktu tertentu.
Spesimen Hama
- Jenis binatang : serangga, akarina, atau kelompok lainnya
- Material : - bagian tubuh binatang utuh
- bagian tumbuhan yang diserang
Macam spesimen:
a. Spesimen bukti
Spesimen yang dikumpulkan untuk bukti suatu kegiatan penelitian atau proyek.
b. Spesimen untuk pekerjaan taksonomi
Spesimen yang sengaja dikumpulkan untuk kegiatan penelitian taksonomi.
c. Spesimen tipe
Spesimen dari kegiatan penelitian yang dipilih atau ditentukan untuk dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan identifikasi spesimen yang dikoleksi berikutnya.
d. Spesimen molekuler
Spesimen yang digunakan untuk kegiatan penelitian molekuler. Untuk binatang besar, biasanya cukup bagian tubuhnya seperti rambut, kulit, darah dan hati. Sedangkan untuk serangga diperlukan tubuh secara utuh.
e. Spesimen pendukung
Foto, video, rekaman suara juga merupakan spesimen koleksi yang sangat berguna dalam mendukung kegiatan terutama untuk membuat publikasi.
Manfaat dan Dayaguna Spesimen Koleksi yaitu:
- Membantu dalam identifikasi atau mengenali jenisnya
- Mendiagnosa/mendiskripsi/mempertelakan karakter pemiliknya
- Membantu mempelajari hubungan kekerabatan
- Mempelajari pola sebaran geografi
- Mempelajari pola musim keberadaannya
- Mengetahui habitat
- Mengetahui tumbuhan/hewan inang
- Mengetahui biologi: perilaku, daur hidup dsb.
Kebijakan Pengelolaan Koleksi mencakup beberapa kegiatan yang harus diuraikan mulai dari pengumpulan spesimen sampai spesimen siap masuk ke ruang penyimpanan koleksi yaitu:
a. Koleksi atau pengumpulan
Metode dan alat koleksi berbeda pada setiap takson yang berbeda.
b. Penyimpanan sementara di lapangan
Pada umumnya koleksi spesimen di lapangan dilaksanakan dalam tempo beberapa hari, oleh karena itu diperlukan penyimpanan sementara untuk spesimen yang terkumpul.
c. Transportasi
Masing-masing kelompok takson mempunyai cara untuk pengemasan spesimen dalam transportasi.
d. Preservasi atau pemrosesan spesimen
Masing-masing kelompok takson mempunyai cara khas dalam proses spesimen untuk menjadi koleksi acuan yang dapat disimpan jangka panjang. Spesimen dapat berupa spesimen yang ditusuk jarum, ditempel pada jarum atau kertas runcing, dalam papilot (amplop kertas), dalam slide kaca atau berada di dalam alkohol.
e. Identifikasi
Tahap awal sering disebut dengan istilah pemilahan atau sorting. Pemilahan adalah proses pengelompokan spesimen ke tahap ordo, famili dan atau genus. Setelah proses sorting baru dilanjutkan dengan identifikasi spesimen yang sebenarnya.
f. Penataan
Setelah proses preservasi dan identifikasi selesai dilanjutkan penataan, baik di dalam kotak maupun kabinet atau lemari penyimpanan.
g. Penyimpanan
Musuh besar koleksi kering spesimen serangga adalah kelembaban udara di dalam ruangan. Kelembaban udara ini sebaiknya dapat dipertahankan stabil berkisar 45% - 60%; karena apabila 60% spesimen menjadi lembab dan mudah diserang jamur.
Suhu udara juga mendukung pengawetan serangga. Suhu penyimpanan paling baik adalah 20°C - 21°C.
h. Perawatan
Selain suhu dan kelembaban, agar tetap stabil perlu pula dilakukan kebersihan ruangan dengan baik. Setiap hari harus dilakukan pengontrolan keadaan koleksi dari serangan hama (Dermestes dan Psocoptera).
i. Pengendalian Hama Terpadu
Hal ini dilakukan dengan cara mengontrol secara rutin atau berkala semua spesimen satu persatu, untuk meminimalkan serangan hama pada spesimen koleksi.
j. Transaksi spesimen
Pada lembaga yang memiliki koleksi spesimen sering dilakukan peminjaman atau tukar menukar atau menerima sumbangan spesimen. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan ketentuan atau aturan yang diikuti oleh lembaga yang bersangkutan dan peminjam atau donor.
k. Data management
Setiap spesimen mempunyai data atau informasi yang harus disimpan agar sewaktu-waktu dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan.
Kebijakan koleksi merupakan strategi dan pedoman bagi pengguna spesimen koleksi di suatu lembaga. Oleh karena itu sangat disarankan agar setiap lembaga yang memiliki spesimen koleksi membuat KEBIJAKAN KOLEKSI. Dalam kebijakan koleksi dapat dirinci spesimen macam apa yang dimiliki, bagaimana koleksi harus dilakukan, label seperti apa yang akan digunakan, penentuan Harus ditentukan batasan-batasan spesimen yang memenuhi syarat untuk disimpan menjadi koleksi yang bagus.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
- Untuk mengetahui Jenis spesimen yang ada di Laboratorium Zoology
- Untuk mengetahui kondisi spesimen yang ada di Laboratorium Zoology
II. METODE PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah Alat tulis menulis dan kamera. Sedangkan bahan yang di amati adalah jenis spesimen. Adapun jenis spesimen yang diamati adalah spesimen Katak hijau (Litoria infrafrenata), Bufo Melanotictus, Platymantis papuensis, Rana ef grisea, Ular sanca (Domasia atra), Kadal / Bengkarong coklat (Spenomorpus reptile), Kupu-kupu (Super Papilionidae), Taenaris calops, Hypotimnas bolina, Lexias aeropa, Catopsilia Pomona, Ayam kampung (Gallusgallus banciva), Kelelawar (Macroglosus minimus), Luwing (Kaki seribu), Jangkrik, Ikan Pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis), Emoia sp., Litoria eucenmis, Cugongylus rufescens dan Carlia sp.
2.2. Cara kerja
Catat apa yang di tulus pada label tersebut, kemudian buat deskripsi dengan cara mengukur bagian tubuh spesimen dan catat hasilnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Nama Spesimen : Katak hijau (Litoria infrafrenata)
Spesimen dalam keadaan : kerangka/spesimen kering
Label : tidak ada
Kondisi : baik
Nama kolektor : 1. Ulfa Irjayanti
2. Yairus M. Swabra
3. Stenly Rosely
4. Siwom Erick N. S
5. Obeth Ullo
Deskripsi:
Panjang tungkai 9 cm, panjang kepala 4 cm, panjang vertebra 6 cm, panjang tibia fubula 4,3 cm, panjang paha/femur 4,2 cm, panjang jari kaki 3 cm.
2. Nama spesies :Bufo Melanotictus
Kolektor : Sudarsana
Tanggal koleksi : 23 Maret 2009
Tempat Koleksi : Amban
Habitat : Semak-semak, pemukiman penduduk
Deskripsi : Panjang tubuh 6,4 cm, panjang kepala 2,1 cm, panjang kaki
2,4 cm, panjang paha 1,3 cm, diameter 8 cm.
3. Nama Spesies : Platymantis papuensis
Tanggal koleksi : 4 Mei 2009
Tempat koleksi : KM 18 Kecamatan Kokas, Fak-fak
Kolektor : Rawati Panjaitan.
Deskripsi : Panjang tubuh 4,7 cm, panjang kepala 1,5 cm, panjang paha
1,6 cm, panjang kaki 1,6 cm, diameter 6 cm.
4. Nama spesies : Rana ef grisea
Tempat Koleksi : Kampung Mokwam, Distrik Minyambouw
Tanggal koleksi : 21 September 2005
Kolektor : Suhartinik
Habitat : Diantara sekitar kolam dekat pemukiman masyarakat
Deskripsi : Panjang tubuh 8 cm, Panjang tangan 3,5 cm, panjang paha depan 1,5
cm, Panjang paha belakang 3,5 cm, panjang betis depan 1,2 cm,
panjang betis belakang 4 cm, panjang kaki 4 cm.
5. Nama spesimen : Ular sanca (Domasia atra)
Nama daerah : Amban Nggami (Maybrat-sorong)
Nama Kolektor : Korneles Naa
Tanggal koleksi : 30 Mei 2003
Tempat koleksi : SP-4 Manokwari
Tanggal ganti label : 16 Maret 2005
Pengganti label : Peserta mata kuliah Taksonomi Hewan Tahun 2005
Tempat : Wadema
Ketinggian dpl : ± 1000 m
Tanggal koleksi : 13 Desember 2002
Spesimen dalam keadaan : Basah
Deskripsi
Panjang 120 cm, diameter 7 cm, panjang kepala 4 cm,
6. Kadal / Bengkarong coklat (Spenomorpus reptile)
Deskripsi : Panjang tubuh 10,2 cm, panjang ekor 8 cm, panjang kepala
3,8 cm, panjang paha 2 cm
7. Koleksi : Kupu-kupu (Super Papilionidae)
Tanggal Koleksi : 18 Juni 2007
Tempat koleksi : Lembah Hijau, Wosi Manokwari
Kolektor : Mahasiswa Entomologi 2004
Kondisi : Dalam keadaan baik
Bentuk spesimen : Spesimen kering
Deskripsi :
Panjang sayap depan 2 cm, panjang sayap belakang 1,7 cm. Tubuh berwarna cokelat.
8. Nama spesies : Taenaris calops
Lokasi : Gunung Meja Manokwari
Deskripsi : Panjang tubuh 2,2 cm, Panjang sayap depan 5 cm, panjang sayap
belakang 4 cm
9. Nama spesies : Hypotimnas bolina
Lokasi : Gunung Meja Manokwari
Deskripsi : Panjang tubuh 3 cm, Panjang sayap depan 4,5 cm, panjang sayap
belakang 3 cm.
10. Nama spesies : Lexias aeropa
Lokasi : Gunung Meja Manokwari
Deskripsi : Panjang tubuh 2,6 cm, Panjang sayap depan 5,5 cm, panjang sayap
belakang 3,4 cm.
11. Nama spesies : Catopsilia pomona
Lokasi : Gunung Meja Manokwari
Deskripsi : Panjang tubuh 2,8 cm, Panjang sayap depan 2,5 cm, panjang sayap
belakang 4,4 cm.
12. Nama spesies : Ayam kampung (Gallusgallus banciva)
Bentuk spesimen : Spesimen kering
Deskripsi
Panjang 41 cm, panjang kepala 9 cm, panjang sayap 23 cm, panjang tulang paha 9 cm,
panjang tungkai 11 cm, panjang kaki 9 cm dan panjang jari 7 cm.
13. Nama spesies : Kelelawar (Macroglosus minimus)
Tanggal koleksi : 6 Februari 20010
Lokasi : Pulau Roswar
Kolektor : Aldrin Sirandan
Deskripsi : Panjang tubuh 4,8 cm, panjang kepala 2,7 cm, rentang sayap 9 cm,
panjang kaki 3,5 cm.
14 . Nama Spesies : Luwing
Nama Umum : Luwing (Kaki seribu)
Nama ilmiah : Julus sp.
Kolektor : Peserta Taksonomi Hewan 2007
Tempat koleksi: Lembah hijau
Tahun koleksi : 2009
Keadaan : Baik
Jenis spesimen : spesimen basah
Habitat : Tanah lembab
Deskripsi : Panjang 4 cm, Diameter 1,8 cm
15. Nama spesies : Jangkrik
Tempat koleksi : Wosi
Waktu : 09.25
Tanggal : 13 Juni 2009
Keadaan : Baik
Habitat : Didalam kulit pohon lapuk
Deskripsi : Panjang tubuh 4,5 cm, panjang kaki 8 cm
16. Nama Spesies : Ikan Pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis)
Klasifikasi : Kelas : Ostelehthyes
Ordo : Atheriniformes
Family : Atherinidae
Genus : Melanotaenia
Spesies : Melanotaenia arfakensis
Jenis kelamin : Betina
Tempat Koleksi : Sungai Nuni (Distrik Manokwari), S. Prafi (Distrik Prafi),
S. Asiti, S. Appi, S. Atai (Distrik kebar).
Deskripsi : Warna spesies kuning pucat, panjang kepala 2,5 cm, panjang
sirip 1 cm, panjang ekor 1 cm, panjang tubuh 6,5 cm
17. Emoia sp.
Deskripsi : Panjang tubuh 5,4 cm, panjang kepala 1,3 cm, panjang paha 0,7 cm, panjang
kaki 1 cm.
18. Nama spesies : Litoria eucenmis
Tanggal Koleksi : 10 Desember 2009
Kolektor : Y. Dumutu dan B. Djaturadi
Kondisi : Dalam keadaan baik
Bentuk spesimen : Spesimen Basah
Deskripsi : Panjang tubuh 4,5 cm, panjang paha depan 0,7 cm, Panjang paha
belakang 2,1 cm, panjang betis depan 2,8 cm, panjang kaki 1,6 cm.
19. Nama spesies : Cugongylus rufescens
Tanggal Koleksi : 10 Desember 2009
Kolektor : Y. Dumutu dan B. Djaturadi
Kondisi : Dalam keadaan baik
Bentuk spesimen : Spesimen Basah
Habitat : Di atas serasah
Deskripsi : Panjang tubuh 3 cm, panjang ekor 2,8 cm, Panjang kepala 1
cm
20. Nama spesies : Carlia sp.
Tanggal Koleksi : 22-23 Mei 2009
Tempat Koleksi : Sekitar pemukiman Amban
Kolektor : Ricky Marthen Mayor
Kondisi : Dalam keadaan baik
Bentuk spesimen : Spesimen Basah
Habitat : Di atas serasah dan rerumputan dekat kolam
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Spesimen yang terdapat di laboratorium zoology, Biologi FMIPA UNIPA adalah spesimen Katak hijau (Litoria infrafrenata), Bufo Melanotictus, Platymantis papuensis, Rana ef grisea, Ular sanca (Domasia atra), Kadal / Bengkarong coklat (Spenomorpus reptile), Kupu-kupu (Super Papilionidae), Taenaris calops, Hypotimnas bolina, Lexias aeropa, Catopsilia Pomona, Ayam kampung (Gallusgallus banciva), Kelelawar (Macroglosus minimus), Luwing (Kaki seribu), Jangkrik, Ikan Pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis), Emoia sp., Litoria eucenmis, Cugongylus rufescens dan Carlia sp.
DAFTAR PUSTAKA
Yayuk, Sutrisno, Hartini, Ubaidillah, Sartiami, Efendy. 2010. Panduan Training Serangga Hama: Koleksi, Preservasi, Identifikasi, Kurasi Dan Management Data.Jawa Barat.